Pages

July 25, 2011

Bukan Puisi

Kali ini aku tidak tertarik menggurat diksi dalam sebuah puisi. Anggap saja ini hanya curahan hati lelaki yang menuju pada perempuan yang tidak dikenalnya. Kau. Ya, kaulah perempuan itu.

Jika suatu kali kau mendapatiku menjadi sangat picisan, tolong jangan hiraukan. Aku bahkan tidak begitu mengenalmu. Meski telah kutiduri kau di tiap lorong di jalan-jalan yang pekat. Aku masih belum menemukan alasan untuk setiap perhatian yang kau beri. Entah apa itu. Tapi, aku menuju padamu. Pada bilah-bilah bibir yang tak pernah kau polesi. Pada helai yang tak kutahu berapa centi dari ujung kepalamu. Pada tiap ruas jarimu yang begitu nyaman mengusap rambutku. Aku menuju padamu.
Seandainya pun kau tidak merasakan hal yang sama, aku tak peduli. Dan yang kubaca, kau selalu sibuk menakar cemburu dari para perempuan di sampingku. Bukankah itu merupakan pertanda--bahwa kau jauh lebih menaruh harap padaku. Pada lelaki picisan yang tidak romantis ini. Mungkin saja kan? Dan kau selalu bilang dalam setiap perbincangan serius kita pada suatu kali:  
jangan pernah berubah yah apapun yang terjadi, please.

***

2 comments:

  1. as salam...
    Allah itu Maha Adil =)

    ReplyDelete
  2. Curahan perempuan menujukan lelaki yg mungkin ia kenal :

    Aku tau kamu, aku mengikutimu ya kamu lelaki itu
    aku ingin memberikan pesan singkat kepadamu "𝘥𝘮𝘯𝘱𝘶𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘥𝘭𝘮 𝘬𝘦𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘣𝘨𝘮𝘯𝘱𝘶𝘯, 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘫𝘨𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩"

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar...