Pages

January 28, 2011

Ingatkan aku pada Senja

Kau benar, kawan. Aku tak lagi terobsesi diksi. Atau menyengajakan diri mematri di depan rakrak buku penuh inspirasi.
Aku telah kalah kini. Oleh berlembar sibuk yang menumpuk. Dan matamata bening yang menyapaku tiap pagi.

Untuk itulah, kawan, jika kau tak keberatan, tolong kirimi aku Senja yang dulu kubingkis untukmu. Aku ingin mengingat lagi perjumpaan pertamaku dengan Oranye. Atau Hujan yg Menghujam. Atau Sajak Sepatu. Atau barangkali gambar yg sempat kusimpan di tanggal 15 Desember kala itu.

Kau tahu, kawan? Sedih sekali rasanya. Mendapati diri yang tak lagi bersahabat dengan diary. Dengan diksi yg suatu kali pernah menggodaku tak henti.
Dan ternyata aku lebih tertarik pada drama. Dan merenungkan singgasana di atas sana...

No comments:

Post a Comment

Tinggalkan komentar...